Apa itu Avalanche (AVAX)?

Avalanche adalah platform yang menyediakan transaksi yang cepat dan murah. Avalanche memiliki kemampuan yang serupa dengan Ethereum: di mana para developer bisa menggunakan Avalanche untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan bahkan blockchain baru. Perbedaan Avalanche dengan Ethereum adalah pendekatan unik terhadap mekanisme Proof of Stake, yang memungkinkan Avalanche melakukan konfirmasi transaksi dengan lebih cepat.

AVAX dalah token di blockchain Avalanche. AVAX digunakan untuk membayar biaya dan mengamankan jaringan Avalanche melalui staking. AVAX juga bisa Anda beli dan jual sama seperti aset kripto lain.

Cara Avalanche melakukan verifikasi transaksi

Ketika suatu transaksi dibuat di blockchain Avalanche, transaksi tersebut diverifikasi oleh sejumlah sampel validator yang acak – validator adalah orang-orang yang secara sukarela menjadi bagian jaringan dengan mempertaruhkan (staking) AVAX mereka.

Melalui proses yang disebut “gossiping”, setiap validator acak memeriksa transaksi tersebut dengan validator acak lainnya. Dan para validator tersebut juga memeriksa transaksi dengan validator lain hingga transaksi tersebut telah diverifikasi oleh setiap validator pada jaringan. Transaksi “snowflake” (kristal salju) menjadi sebuah “avalanche” (longsoran salju) yang divalidasi oleh seluruh bagian sistem – inilah asal nama Avalanche.

Layaknya gosip di dunia nyata, informasi tersebar dengan cepat ke seluruh jaringan. Avalanche mengklaim dapat memproses 4500 transaksi per detik, dan finalitas dalam 2 detik – artinya, hanya dalam 2 detik, suatu transaksi bisa dikonfirmasi sehingga tidak bisa diubah, dikembalikan atau dibatalkan di seluruh jaringan. Sebagai perbandingan, Ethereum memproses 30 transaksi per detik dan memerlukan waktu 15 menit untuk mencapai finalitas (kecepatan ini akan ditingkatkan melalui upgrade Ethereum selanjutnya).

Berapapun jumlah validator pada jaringan, hasil validasi akan dicapai dalam kurun waktu yang diinginkan. Oleh karena itu, jaringan Avalanche menjadi sulit untuk diserang. Pada jaringan Bitcoin, seseorang perlu mengendalikan 51% jaringan agar bisa menyerangnya, sedangkan pada jaringan Avalanche, mereka perlu menguasai paling tidak 80% validator Avalanche.

Penjelasan lebih dalam: blockchain dan subnet (subjaringan)

Hal lain yang perlu diperhatikan tentang Avalanche adalah bahwa Avalanche terdiri dari tiga blockchain :

1. X-chain - untuk exchange(pertukaran). Pada chain ini, aset digital, termasuk AVAX, dibuat, dikelola, atau dipertukarkan dengan aset digital lain

2. C-chain - untuk membuat dan menjalankan smart contracts. valanche mendukung bahasa pemrograman yang sama dengan Ethereum, sehingga memudahkan pengembangan smart contract dan aplikasi yang cocok di seluruh jaringan blockchain yang berbeda

3. P-chain - untuk pengelolaan platform. Pada chain ini, para validator dikoordinasikan, di mana orang-orang dan organisasi bisa membuat dan mengelola subnet: mengkustomisasi jaringan blockchain dengan serangkaian aturan mereka

Subnet adalah suatu perangkat yang memiliki banyak potensi. Organisasi tidak perlu menyesuaikan diri dengan blockchain yang ada, tetapi mereka bisa menciptakan chain subnet baru yang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan mereka. Subnet bisa bersifat publik ataupun pribadi, dan tiap subnet bisa menggunakan ketiga blockchain Avalanche, dan bagian jaringan lainnya tetap melakukan validasi blockchain utama dan subnet yang ada.

Avalanche memberikan kesempatan bagi bisnis dan developer untuk menciptakan smart contract yang terdesentralisasi dan dApps, baik yang bersifat pribadi ataupun publik, yang divalidasi dengan aman oleh semua jaringan dalam kecepatan yang tinggi.